Bimbingan dan Ujian Laboratorium Program Studi Sarjana Kebidanan STIKES Pemkab Jombang

Kegiatan bimbingan dan ujian laboratorium di Program Studi Sarjana Kebidanan STIKES merupakan bagian integral dari kurikulum yang dirancang untuk mengembangkan keterampilan klinis mahasiswa dalam memberikan pelayanan kebidanan yang berkualitas. Kegiatan ini mencakup berbagai aspek penting yang harus dikuasai oleh calon bidan, seperti Intrapartum Care (INC), Postnatal Care (PNC), Keluarga Berencana (KB), dan Asuhan Neonatus, Bayi, dan Balita (ANB). Keempat topik ini menjadi landasan utama dalam membekali mahasiswa dengan kompetensi yang diperlukan untuk memberikan asuhan kebidanan yang profesional dan sesuai standar di berbagai tatanan kesehatan.

Pada pelaksanaannya, kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan pemahaman teoretis sekaligus kemampuan praktis mahasiswa dalam memberikan asuhan kebidanan yang sesuai dengan standar kompetensi. Selain itu, kegiatan ini juga dirancang untuk meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam menggunakan alat kesehatan dan teknik prosedur dalam laboratorium. Melalui simulasi berbasis laboratorium, mahasiswa dapat dilatih untuk menghadapi situasi klinis yang nyata, sehingga mereka dapat lebih siap dalam menjalani ujian kompetensi profesi bidan yang menjadi syarat kelulusan program studi.

Kegiatan ini dilaksanakan di Laboratorium STIKES Pemkab Jombang pada tanggal 13 hingga 17 Januari 2025, yang terbagi menjadi dua bagian utama: bimbingan laboratorium dan ujian laboratorium. Selama sesi bimbingan, mahasiswa mendapatkan pemahaman mendalam mengenai berbagai topik kebidanan. Pada topik Intrapartum Care (INC), mahasiswa dilatih dalam penanganan persalinan normal, identifikasi risiko persalinan, serta penggunaan partograf sebagai alat penting dalam memantau jalannya persalinan. Di sisi lain, Postnatal Care (PNC) berfokus pada asuhan masa nifas, perawatan ibu pasca melahirkan, serta deteksi dini komplikasi yang mungkin timbul. Keterampilan lain yang tidak kalah penting adalah dalam bidang Keluarga Berencana (KB), di mana mahasiswa dilatih dalam konseling KB, pemasangan dan pelepasan alat kontrasepsi seperti AKDR dan implan, serta pengelolaan efek samping yang mungkin terjadi. Selain itu, topik Asuhan Neonatus, Bayi, dan Balita (ANB) mengajarkan mahasiswa tentang resusitasi neonatus, perawatan bayi baru lahir, dan pemantauan tumbuh kembang balita.

Metode bimbingan yang digunakan sangat bervariasi untuk memastikan mahasiswa dapat menguasai keterampilan ini dengan baik. Simulasi klinis yang dilakukan menggunakan phantom dan model anatomis memberikan pengalaman langsung bagi mahasiswa untuk berlatih dalam situasi yang mirip dengan kondisi klinis sesungguhnya. Demonstrasi oleh dosen dan instruktur klinik juga menjadi bagian penting dalam proses pembelajaran, memungkinkan mahasiswa untuk melihat secara langsung bagaimana prosedur dan teknik dilakukan. Selain itu, diskusi kelompok yang melibatkan analisis studi kasus memberikan ruang bagi mahasiswa untuk berpikir kritis dan menyelesaikan masalah dalam konteks kebidanan.

Setelah sesi bimbingan, mahasiswa kemudian mengikuti ujian laboratorium yang dirancang untuk mengevaluasi keterampilan praktis mereka. Ujian ini dilakukan berdasarkan standar checklist kompetensi yang mencakup berbagai aspek, seperti keterampilan teknis dalam menerapkan prosedur kebidanan, kemampuan komunikasi dalam memberikan asuhan yang efektif, serta penerapan teori dalam praktik klinis. Ujian ini bertujuan untuk memastikan bahwa mahasiswa telah siap menghadapi tantangan dalam dunia kebidanan yang sesungguhnya.

Melalui kegiatan ini, diharapkan mahasiswa dapat menguasai keterampilan klinis yang diperlukan untuk menjalankan praktik kebidanan dengan profesional dan sesuai dengan protokol yang berlaku. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri mahasiswa dalam menghadapi situasi klinis nyata, serta memastikan bahwa mereka dapat mencapai standar kompetensi yang tinggi dalam bidang INC, PNC, KB, dan ANB. Dengan bekal yang diberikan melalui bimbingan dan ujian laboratorium ini, mahasiswa diharapkan siap menjadi bidan yang kompeten dan mampu memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi masyarakat.